KEPRIBADIAN QUR’ANI, KEPRIBADIAN SEJATI

Al Qur’an adalah sumber kemuliaan. Siapapun yang menjadikan al-Qur’an sebagai panduan hidup, maka tidak ada yang akan dia dapatkan selain kemuliaan (QS. Al Anbiyaa [21]: 10). Namun, siapapun yang berpaling dari tuntutan Qur’an, maka Allah akan memberikan kesempitan dalam hidupnya (QS. Thahaa [20]: 124). Oleh karena itu, syarat paling mendasar dalam berinteraksi dengan al-Qur’an adalah bagaimana kita mampu menjadikan al-Qur’an sebagai pedoman hidup sehari-hari.
Seseorang yang selalu berpedoman pada al-Qur’an akan selalu merasa tenang dalam hidupnya. Ia akan merasa, jika ia dapat berinteraksi, dengan kata lain mengamalkan apa yang ada dalam Qur’an, setiap perjalanan hidup yang ditempuhnya akan terasa ringan. Menganggap cobaan bukan beban, tapi sebagi penguat iman agar semakin mendekatkan diri pada Allah. Begitu pula, saat ujian menerpa, ia akan selalu menganggap ini adalah sarana atau bentuk kasih sayang Allah padanya.

Kepribadian Manusia dalam al-Qur’an
Kepribadian bagi seorang manusia bisa diartikan organisasi dinamis dalam diri individu sebagai system psikofisik yang menentukan caranya yang khas (unik) dalam menyesuaikan diri dengan lingkungannya (GW. Allport, Personality: A Psychological Interpretation).
Al Qur’an menjelaskan kepribadian manusia dan pola umum kepribadian yang banyak terdapat pada semua tingkatan masyarakat. Allah berfirman dalam surat Asy-Syams ayat 7-10, “Demi jiwa serta penyempurnaannya (ciptaanNya), maka Allah mengilhamkan kepada jiwa itu (jalan) kefasihan dan ketakwaannya. Sesungguhnya beruntunglah orang yang menyucikan jiwa, dan sesungguhnya merugilah orang yang mengotorinya.”
Menurut tabiat dan bentuk kejadiannya, manusia diberi bekal kebaikan dan keburukan serta petunjuk dan kesesatan. Orang yang mampu mendayagunakan potensi tersebut untuk meningkatkan kualitas jiwa, menyucikannya serta mengembangkan potensi, maka ia beruntung. Sebaliknya orang yang memendam, menyesatkan, dan melemahkan potensinya ia akan merugi.
Dalam al-Qur’an, manusia dipisahkan berdasarkan akidahnya menjadi tiga macam, yaitu: al-Mu’minun (orang-orang mukmin); al-Kaafiruun (orang-orang kafir); dan al-Munafiqun (orang-orang munafik). Lalu apa yang akan kita pilih? Karena menjadi baik atau tidak, itu adalah pilihan kita masing-masing. Tentu dengan segala konsekuensi yang akan kita terima nantinya.

Interaksi dengan kalam Ilahi
Hati yang selalu gelisah, tidak tenang dan selalu menyimpan rasa benci dan dendam kepada orang lain, adalah hati yang belum menemukan ‘penawar’nya. Al Qur’an adalah ‘mutiara’ dalam hidup. Ia adalah pedoman bahtera dan haluan hidup. Al Qur’an adalah ‘cahaya’ dalam kegelapan. Sayang sekali bila berlalunya hari semakin menjauhkan seseorang dari cahaya al-Qur’an. Allah berfirman dalam surat Ar-Ra’d ayat 28: “(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah-lah hati menjadi tenteram.”
Demikian pentingnya keberadaan al-Qur’an dalam kehidupan manusia, sehingga mengimani dan mengamalkan kandungannya menjadi satu kewajiban tersendiri bagi seorang Muslim. Hidup dan berinteraksi dengan al-Qur’an tercakup dalam beberapa aktivitas. Pertama, tilawah (membaca), yaitu dengan senantiasa membaca al-Qur’an pada hari-hari kehidupannya dengan cara mengutamakan membaca al-Qur’an daripada bacaan atau aktifitas lain. Misalnya, di awal hari setelah qiyamul lail sebelum adzan subuh, atau waktu lain yang telah ditentukan sebagai waktu wajib membaca al-Qur’an pada setiap harinya.
Kedua, hifdz (menghafal), melalui perencanaan/dibuat program dan jadwal rutin kapan saatnya dimana diperlakukan untuk dihafalkan. Karena bila tidak direncanakan, diprogramkan, atau dijadwalkan secara khusus seringkali aktifitas menghafal Qur’an terabaikan. Demikian terus dari waktu ke waktu hingga ketika menyadari ternyata sudah lama tidak mengulang hafalan atau bahkan tidak pula menghafal Qur’an. Untuk keberhasilan program ini, lebih baik jika dilakukan bersam-sama atau paling tidak adalah bersama teman atau pasangan.
Ketiga, tadabbur (mengkaji). Mentadabburi al-Qur’an dapat dilakukan sendiri-sendiri dengan membaca terjemahannya ke dalam Bahasa yang dapat dimengerti, atau dengan bersama-sama pada suatu forum kajian tafsir al-Qur’an. Bila dilakukan sendiri-sendiri, dapat dilaksakan bersamaan ketika kita mengulang hafalan (muraja’ah) atau sambal menghafal al-Qur’an. Pada sebagian orang hal itu dapat mendukung proses mengingat apa yang hendak dihafalkannya. Selain itu dapat pula dengan cara membaca terjemahannya pada waktu setelah tilawah Qur’an.
Keempat, mengamalkan isi dan kandungan al-Qur’an. Al Qur’an berisikan pokok hal-hal yang mengatur peri kehidupan manusia dari urusan sehari-hari hingga urusan mengatur sebuah Negara. Karenanya, bagi seorang Muslim tiadalah panduan hidup itu terkecuali bersumber dari al-Qur’an. Tiap ayat-ayatnya mengandung sesuatu agar difahami dan kemudian diamalkan.



Kepribadian Qur’ani, bangun potensi diri
Kepribadian Qur’ani adalah kepribadian (personality) yang dibentuk dengan susunan sifat-sifat yang sengaja diambil dari nilai-nilai yang diajarkan Allah dalam al-Qur’an. Seseorang akan merasa hidupnya sempurna ketika ia dapat menggali potensi terabaikan kebaikan dalam dirinya dan mengkombinasikannya dengan nilai-nilai yang tertuang dalam al-Qur’an. Serta, selalu menerapkan nilai tersebut dalam jiwanya setiap waktu. Dengan terasahnya jiwa, hati menjadi peduli, bahagia untuk berbagi, dan akhirnya berpendarlah pelita jiwa yang menerangi hidupnya, hidup orang lain, dan orang-orang disekitarnya. Tentu, berkat kerja kerasnya untuk selalu berpedoman pada al-Quran ini akan berbuah manis nantinya. Kepribadian Qur’ani juga dapat mendorong potensi seseorang untuk maju dan berkembang. Berjalan meraih kesuksesan hidup duniawi dan ukhrawi. Selalu mengikuti jalan Tuhan dengan cara yang baik, serta memberdayakan diri untuk berbuat yang terbaik bagi diri sendiri, orang lain, agama, dan umat. Insya Allah.


Share this:

ABOUT THE AUTHOR

Hello We are OddThemes, Our name came from the fact that we are UNIQUE. We specialize in designing premium looking fully customizable highly responsive blogger templates. We at OddThemes do carry a philosophy that: Nothing Is Impossible

0 komentar: