Allah mengutusnya (Muhammad SAW) dengan cahaya yang
memancar, suatu bukti yang jelas, suatu jalan yang terbuka, dan sebuah kitab
(pedoman) yang membimbing. Keluarganya adalah keluarga yang terbaik dan pohon
silsilahnya adalah pohon yang terbaik, yang cabang-cabangnya berada dalam
perbandingan yang b aik serta buahnya banyak bergelantungan. Tempat lahir
beliau adalah Mekah dan tempat hijrah beliau adalah Madinah- di mana nama
beliau naik tinggi dan suara beliau tersebar dan luas. Allah mengutusnya dengan
suatu argumen yang cukup, nasihat yang meyakinkan, dan suatu ajakan yang
meluruskan. Melalui beliau, Allah mengungkapkan jalan-jalan yang absurd dan
menghancurkan bid’ah-bid’ah yang telah dikenalkan.
Melalui beliau, Allah menerangkan perintah-perintah yang
terinci. Maka, barangsiapa yang mengambil suatu agama selain Islam,
kesusahannya akan pasti, tongkat penopangnya akan patah, nasibnya akan jatuh
parah, kesudahannya adalah suatu kepedihan panjang dan hukuman yang
menyedihkan. Saya bertawakal (pasrah) kepada Allah, tawakal yang membungkuk
kepada-Nya dan memohon petunjuk-Nya yang mengantar ke surga dan membawa ke
tempat-tempat keridahaan-Nya.
Wahai saudara-saudaraku karena Allah! Saya menasehatimu
agar bertakwa kepada Allah dan taat kepadaNya karenatakwa itu keselamatan hari
esok dan pembebasan untuk selama-lamanya. Dia memperingatkanmu tentang
pembalasan dan melakukannya dengan sempurna. Dia meyakinkanmu ke arah
kebajikan dan melakukannya dengan sepenuhnya.
Dia menggambarkan dunia ini dan keterputusannya darimu, kelapukan dan
pergeserannya. Maka dari itu, menjauhlah dari apa yang membuatmu tercengang
karena sangat sedikit darinya yang menyertaimu.
Rumah ini adalah yang paling dekat dengan kemarahan Allah
dan yang terjauh dari keridhaan Allah. Wahai hamba Allah, tutuplah matamu dari
kecemasan dan keterlibatannyakarena kamu yakin atas perpisahannya dan
keadaannya yang berubah-ubah. Takutlah kepada dunia seperti orang yang takut
secara tulus dan berjuang keras, ambillah pelajaran dari apa yang telah kamu
lihat tentang jatuhnya tempat-tempat orang sebelummu. Persendian mereka telah
dilenyapkan, mata dan hati mereka dihancurkan, martabat dan kehormatan mereka
lenyap, kesenangan dan kekayaan mereka berakhir. Kedekatan kepada anak-anak
mereka berubah menjadi jauh. Kesertaan pasangan-pasangan mereka berubah menjadi
perpisahan dengan mereka.
M,ereka tidak saling membanggakan, tidak pula mereka
melahirkan anak-anak, tidak saling mengunjungi dan tidak saling bertetangga.
Maka dari itu, takutlah kepada Allah, sebagaimana takutnya orang yang menguasai
dirinya sendiri, yang dapat mengendalikan hawa nafsunya dan melihat dengan akal
pikirannya. Sungguh hal itu sangat jelas. Pena itu tegak, jalan itu rata dan
lurus.
Sumber:
Khitabu
Amioril Mukminin, Aliyubnu Abi Thalib wa Karamallahu Wajhahu
Sayyid
Ahmad asy-Syulaimi
ABOUT THE AUTHOR

Hello We are OddThemes, Our name came from the fact that we are UNIQUE. We specialize in designing premium looking fully customizable highly responsive blogger templates. We at OddThemes do carry a philosophy that: Nothing Is Impossible
0 komentar:
Posting Komentar